GARIS-GARIS ISTIMEWA PADA SEGITIA
A. PENGERTIAN
SEGITIGA
Perhatikan sisi-sisinya, ada berapa
sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC? Sisi-sisi yang
membentuk segitiga ABC adalah AB, BC, dan AC. Sudut-sudut yang
terdapat pada segitiga ABC sebagai berikut.
a.
sudut A atau sudut BAC atau sudut CAB.
b.
sudut B atau sudut ABC atau sudut CBA.
c.
sudut C atau sudut ACB atau sudut BCA.
Jadi, ada tiga sudut yang terdapat pada
Δ ABC.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Segitiga
adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga
buah
titik sudut. Bangun segitiga dilambangkan dengan ∆.
Jumlah sudut pada
segitiga besarnya 180⁰.
B. JENIS-JENIS
SEGITIGA
Jenis-jenis suatu segitiga dapat
ditinjau berdasarkan :
a. Panjang Sisinya
1.
Segitiga sebarang adalah segitiga yang sisi-sisinya
tidak sama panjang. Pada gambar dibawah ini merupakan segitiga
sembarang dimana AB tidak sama dengan BC tidak sama dengan AC.
2.
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua buah
sisi sama panjang. Pada gambar dibawah ini merupakan segitiga sama
kaki ABC dengan AB = AC.
3.
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki tiga
buah sisi sama panjang dan tiga buah sudut sama besar
yaitu 60⁰.
Mempunyai 3 simetri lipat. Mempunyai 3 simetri putar. Segitiga pada gambar dibawah ini merupakan
segitiga sama sisi.
b. Besar Sudutnya
1. Segitiga lancip adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut lancip,
sehingga sudut-sudut yang terdapat pada segitiga tersebut besarnya antara 0°
dan 90°.
2. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu
sudutnya merupakan sudut tumpul. Salah satu sudutnya adalah sudut
siku-siku yaitu > 90⁰.
3. Segitiga siku-siku adalah segitiga
yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (besarnya 90°).
![]() |
Dalam segitiga siku-siku panjang sisi berat
dari sudut siku-siku setengah daripada sisi miring. Kalau panjang sebuah garis
berat ke sebuah sisi, setngah daripada sisi itu, maka sisi itu ialah sisi
miring sebuah segitiga siku-siku.
Rumus Keliling Segitiga:
Keliling = panjang sisi 1 + panjang sisi 2 + panjang sisi 3
Rumus Luas Segitiga:
Luas = alas × tinggi
2
![]() |
Teorema Heron :
Teorema Heron biasanya digunakan untuk
mencari luas dari suatu segitiga sembarang. a, b dan c adalah ketiga sisi
segitiga.
1. Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A.
2. Panjang sisi b, terletak diseberang
sudut B.
3. Panjang
sisi c, terletak diseberang sudut C.
Dalil Pythagoras :
Pythagoras
menyatakan bahwa:
c2 = a2 + b2
b2 = c2
– a2
a2 = c2
– b2
Keterangan:
a : sisi datar (Panjang dari sisi terpanjang/hipotenusa, selalu
terletak diseberang
sudut siku-sikunya.)
b : sisi
tegak
c : sisi
miring
Jika ada
tiga buah bilangan a, b dan c yang memenuhi persamaan di atas, maka ketiga bilangan tersebut disebut
sebagai Triple Pythagoras.
Triple Pythagoras tersebut dapat dibangun menggunakan rumus berikut dengan
memasukkan sebuah nilai n dengan n adalah bilangan bulat positif.
c. Segitiga Istimewa
Segitiga istimewa merupakan segitiga
yang memiliki sifat-sifat khusus (istimewa), baik mengenai hubungan panjang
sisi-sisinya maupun hubungan besar sudut-sudutnya. Yang merupakan segitiga
istimewa di antara jenis-jenis segitiga adalah :
-
Segitiga siku–siku
-
Segitiga sama kaki
-
Segitiga sama sisi
C.
SIFAT-SIFAT SEGITIGA
1.
Segitiga Siku-Siku
Segitiga siku-siku adalah
segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (besarnya 90°). Pada
Gambar di bawah ini, Δ ABD siku-siku di titik B. Segitiga siku-siku dapat dibentuk dari
sebuah persegi panjang dengan menarik salah satu garis diagonalnya. Perhatikan
gambar berikut:
Bidang ABCD adalah persegi panjang. Dengan menarik diagonal AD, akan
terbentuk dua segitiga siku-siku yang sama dan sebangun (kongruen) yaitu ΔABD
dan ΔACD. Segitiga siku-siku mempunyai dua sisi yang mengapit sudut siku-siku
dan satu sisi miring (hypotenusa).
ΔABC mempunyai ciri-ciri:
AB
dan AC sebagai sisi siku-siku, BC sebagai sisi miring (hypotenusa) dan sudut CAB atau sudut A adalah sudut siku-siku.
Dalam sebuah segitiga siku-siku, sisi miring selalu terletak di depan sudut
siku-siku.
2. Segitiga Sama Kaki
Dua buah segitiga siku-siku yang kongruen
dapat membentuk sebuah segitiga sama kaki dengan mengimpitkan salah satu sisi
siku-siku yang sama panjang dari kedua segitiga tersebut. Perhatikan gambar
berikut:
ΔABD
dan ΔDBC adalah dua segitiga siku-siku yang kongruen. Sisi BD adalah sisi
siku-siku yang sama panjang dari kedua segitiga tersebut. Jadi ΔACD adalah
segitiga sama kaki dengan sisi AD=DC.
Di dalam segitiga
sama kaki terdapat :
· Dua sisi yang sama panjang, sisi tersebut sering
disebut kaki segitiga.
· Dua sudut yang sama besar yaitu sudut yang berhadapan
dengan sisi yang
panjangnya sama.
· Satu sumbu simetri adalah garis yang membagi suatu
bangun menjadi dua bagian
sama
besar.
Sumbu
simetri ada dua macam yaitu:
Ø Simetri Lipat adalah
jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang datar
menjadi 2 bagian yang sama besar
Ø Simetri
Putar adalah
jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu bangun
datar di
mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama sebelum diputar,
namun bukan
kembali ke posisi awal
Segitiga sama kaki merupakan bangun simetri lipat dan
dapat menempati bingkainya dalam dua cara, yaitu :
3.
Segitiga Sama Sisi
Tiga buah garis lurus
yang sama panjang dapt membentuk sebuah segitiga sama sisi dengan cara
mempertemukan setiap ujung garis satu sama lainnya.
Gambar (i) di atas
menunjukkan gambar tiga garis lurus yang sama panjang, yaitu AB=BC=CA. Apabila
ujung-ujung ketiga garis tersebut saling dipertemukan, A dengan A, B dengan B,
dan C dengan C, maka akan terbentuk segitiga sama sisi ABC seperti terlihat
pada gambar (ii) di atas.
Di dalam segitiga
sama sisi terdapat :
1.
Tiga sisi yang sama panjang.
2.
Tiga sudut yang sama besar.
3. Tiga sumbu simetri
D.
GARIS ISTIMEWA DALAM SEGITIGA
1.
Garis Tinggi
Garis tinggi yaitu garis yang ditarik dari
titik sudut segitiga dan tegak lurus terhadap sisi di depannya. Ketiga garis
tinggi melalui satu titik yang disebut titik tinggi. AH, BI, dan CJ merupakan
garis tinggi.
Sesuai dengan definisinya garis tinggi tidak
selalu dalam posisi vertikal tetapi dapat juga miring bahkan horizontal.
Sebagai ilustrasi, misalkan tinggi Doni 1,5 meter, tentunya tinggi doni tidak
berubah ketika ia tidur dan tetap diukur dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Karena segitiga memiliki tiga titik sudut yang dapat dianggap sebagai puncak
maka ada tiga buah garis tinggi suatu segitiga yang berpotongan di suatu titik yang disebut
sebagai orthocenter.
2.
Garis Berat
Garis berat yaitu garis yang ditarik dari
titik sudut ke pertengahan sisi di hadapannya. Ketiga garis berat melalui satu
titik yang disebut titik berat.
Titik berat membagi masing-masing garis berat dengan perbandingan 2 : 1.
Pada gambar di atas, garis berat
ditandai dengan garis warna biru, yaitu AD, CF, dan BE. Ketiga Garis berat
tersebut berpotongan di titik P, yang merupakan titik berat. Titik berat
merupakan titik pusat massa (bermanfaat dalam hal keseimbangan). Perbandingan
garis berat adalah AP : PD = BP : PE = CP : PF = 2 : 1
Karena segitiga memiliki tiga sudut, maka
terdapat tiga sudut dalam sebuah segitiga. Ketiga garis berat ini berpotongan
di satu titik yang disebut titik berat (centroid).
Titik berat ini merupakan pusat kesetimbangan segitiga. Jika sebuah segitiga
digantungkan tepat pada titik beratnya maka segitiga tersebut akan berada pada
posisi horizontal.
3.
Garis Bagi
Garis bagi yaitu garis yang ditarik
dari sebuah titik sudut dan membagi sudut tersebut menjadi dua bagian sama
besar. Ketiga garis bagi melalui satu titik yang disebut titik bagi. Titik bagi
merupakan pusat lingkaran dalam segitiga.
4.
Garis Sumbu
Garis sumbu merupakan garis yang
tegak lurus pada pertengahan garis/sisi itu.
Perhatikan
gambar dibawah, garis sumbu ditandai dengan garis yang berwarna biru. Ketiga
garis sumbu berpotongan di satu titik, yaitu titik O dan merupakan titik pusat
lingkaran luar segitiga.
E. SEGITIGA SAMA DAN SEBANGUN
Untuk membuktikan, bahwa 2 buah , harus diketahui atau diperlihatkan,
bahwa 3 buah unsur segitiga yang satu sama dengan 3buah
unsur segitiga yang satu lagi. Unsur unsur ini harus memenuhi beberapa syarat:
1. Unsur itu yang satu tidak bergantung kepada yang lain, jadi tak mungkin umpamanya
kita mengambil tiga pasang sudut, karena sudut yang ketiga bergantung
kepada kedua buah sudut yang lainnya.
2. Unsur-unsur itu harus seletak, yang berarti unsur-unsur pada kedua buah
segitiga itu
harus mengambil tempat yang sama,
jadi urutan-urutan itu sama.
Hal-hal yang dapat kita terangkan
berdasarkan lima hal sama
dan sebangun :
I.a Dua buah segitiga sama dan sebangun, jika salah satu
sisinya dan sebangun kedua
buah sudut yang terletak pada sisi itu sama.
I.b Dua buah segitiga sama dan sebangun, jika salah satu sisinya,
satu sudut pada sisi itu
dan sudut
dihadapannya sama.
II. Dua buah segitiga
sama dan sebangun, jika dua buah sisi dan sudut apitnya sama.
III. Dua buah segitiga
sama dan sebangun, jika ketiga sisinya sama.
IV. Dua buah segitiga
sama dan sebangun, jika dua buah sisi dan sudut dihadapan salah
satu sisi sama, asal sudut dihadapan sisi yang satu lagi sejenis.
Dua
segitiga yang kongruen (sama dan sebangun ) apabila memenuhi salah satu dari 4
syarat
berikut :
Syarat 1
dua sudut dan satu sisi yang diapitnya sama besar.
Syarat II ketiga
sisi yang seletaknya bersesuaian sama panjang
Syarat III dua
buah sisi dan sudut yang diapitnya yang letakny bersesuaian sama
besar.
Syarat IV satu
sisi dengan salah satu sudut pada sisi itu dan sudut yang di hadapan
sisi
tersebut yang letaknya bersesuaian adalah sama besar.
F. DALIL-DALIL SEGMEN GARIS PADA SEGITIGA
1.
Garis
Sumbu
Yaitu segmen garis
yang melalui titik tengah sisi segitiga dan tegak lurus pada sisi tersebut.
Dalil 1 : Ketia garis sumbu berpotongan pada
satu titik, yang disebut titik sumbu.
Bukti :
ΔABC adalah segitiga
sembarang dengan k garis sumbu AB , l garis sumbu BC. Titik O adalah titik
potong garis k dan l.
Dalil 2 : Titik sumbu
segitiga berjarak sama ke tiap titik sudut segitiga.
Dalil 3 : Titik sumbu segitiga adalah titik
pusat lingkaran luar segitiga.
2.
Garis Tinggi
Yaitu garis yang
melalui sebuah titik sudut dan tegak lurus pada sisi yang berhadapan dengan
titik sudut tersebut. Dalil- dalil yang berlaku adalah sebagai berikut :
3.
Dalil Stewart
4.
Garis Bagi
Yaitu garis yang
ditarik dari titik sudut segitiga sedemikian sehingga membagi sudutnya menjadi
dua bagian yang sama besar karena karena segitiga mempunyai 3 sudut, maka
segitiga mempunyai tiga garis bagi. Ketiga garis bagi tersebut akan berpotongan
pada satu titik.
Dalil : Garis bagi sudut suatu segitiga membagi sisi yang di hadapannya
menjadi dua bagian dengan perbandingan sebagai sisi-sisi yang berdekatan.
Pada gambar dibawah,
AM adalah garis bagi, maka :
5.
Garis Berat
Garis berat sebuah
segitiga adalah segmen garis yang melalui sebuah titik sudut dan titik tengah
sisi dihadapan titik sudut tersebut. Dalil-dalil yang berlaku bagi garis berat
segitiga adalah sebagai berikut :
Dalil 1 : ketiga
garis berat berpotongan berpotongan pada satu titik, yang disebut titik
berat.
Dalil
2 : ketiga garis berat dalam sebuah segitiga berpotongan di titi berat dengan
perbandingan panjang bagian-bagiannya adalah 2 : 1, dengan bagian
terpanjang dekat dengan titik sudut.
Dalil
3 : jika ta adalah panjang garis berat yang
ditarik dari titik sudut A ke sisi
dihadapannya a, maka berlaku :
G.
PENERAPAN SEGITIGA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI -
HARI
Dari
sekian banyak permasalahan yang ada di sekitar kita, ada kalanya dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut kita membutuhkan konsep-konsep yang
berhubungan dengan segitiga untuk menyelesaikannya. Dari konsep segitiga yang
penting dan banyak penerapannya adalah keliling dan luas segitiga. Agar lebih
paham, perhatikan contoh-contoh berikut ini.
Contoh Soal:
1. Sebuah lapangan berbentuk
segitiga dengan panjang masing-masing sisinya adalah 2a m, 4a m, dan 6a m. Jika
keliling dari lapangan tersebut sebesar 144 m, tentukanlah panjang sisi
terpendek dari lapangan tersebut.
Penyelesaian:
K=a+b+c
144=2a+4a+6a
144=12a
a = 12 meter
Jadi,panjangsisiterpendeknyaadalah 2a = 2 × 12 = 24 m.
2. Pak Ifni ingin menanam rumput
pada bekas kebun bunganya. Kebun tersebut berbentuk segitiga siku-siku dengan
ukuran 6 m × 10 m. Harga bibit rumput Rp25.000,00 per m². Tentukanlah uang yang
harus dikeluarkan Pak Ifni.
Penyelesaian:
L=½×alas×tinggi
= ½ × 6 × 10 = 30 m²
Karena harga bibit Rp25.000,00 per
m² maka Pak Ifni harus mengeluarkan uang sebanyak:
30 ×
Rp25.000,00 = Rp75.000,00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar