Kamis, 17 September 2020

MATEMATIKA WAJIB KELAS XII


PERTEMUAN 17/09/2020





SBMPTN 15 – Kode 502





150618-2111 latihanmat_blog




[5] Pada kubus ABCD.EFGHP adalah pada EH dengan EP:PH = 1:2 dan titik Q pada GH dengan GQ:QH = 1:2. Perpanjangan AP dan CQ berpotongan di perpanjangan DH di titik R. Jika panjang rusuk kubus adalah 6, maka volume ACD.PQH adalah …





  1.  46
  2.  52
  3.  54
  4.  76
  5.  81




Jawab :





Perbandingan EP:EH = 1:2, dan panjang rusuk EH = 6, sehingga panjang PH = (2/3)(6) = 4
Sekarang perhatikan segitiga ADR (lihat gambar ii).
Dengan menggunakan perbandingan segitiga





150619-0932 latihanmat_blog




\displaystyle \begin{aligned}  \frac{HP}{AD}=\frac{HR}{HR+DH}~\Leftrightarrow~\frac{4}{6}&=\frac{HR}{HR+6}\\  HR&=12  \end{aligned}




Volume ACD.PQH = Volume limas R.ACD – Volume limas R.PQH





\displaystyle \begin{aligned}  V_{ACD.PQH}&=\tfrac{1}{3}\left(\tfrac{1}{2}\cdot AD\cdot CD\right) DR - \tfrac{1}{3}\left(\tfrac{1}{2}\cdot HP\cdot HQ\right) HR\\  &=\tfrac{1}{3}\left[\tfrac{1}{2}(6)(6)\right](6+12) - \tfrac{1}{3}\left[\tfrac{1}{2}(4)(4)\right]12\\  &=76  \end{aligned}




Jadi volume bangun ACD.PQH adalah 76





Cara Alternatif: :





Menggunakan rumus limas terpancung





\displaystyle \begin{aligned}  V_{ACD.PQH}&=\frac{1}{3}DH\left(L_{\Delta ACD}+L_{\Delta HPR}+\sqrt{L_{\Delta ACD}\cdot L_{\Delta HPR} }\right)\\  &=\frac{1}{3}(6)\left(18+8+\sqrt{144}\right)\\  &=76  \end{aligned}




Jawaban : D





catatan :
Volume limas dengan luas alas limas A dan tinggi limas t:
\boxed{~V=\frac{1}{3}\cdot A\cdot t~}





150619-0943 latihanmat_blog




Perbandingan segitiga





150619-1007 latihanmat_blog




Volume limas terpancung ABCD // EFGH dan PT adalah tinggi limas










SBMPTN 14 – Kode 584





Diberikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi 3p. Titik-titik P, Q, dan R masing-masing pada FB, FG, dan AD sehingga BP = GC = DR = p. Jika S adalah titik potong bidang yang P, Q, dan R dengan rusuk DH, maka panjang dari S ke P adalah …





  1. 3p\sqrt{2}   
  2. \dfrac{3p}{\sqrt{2}}  
  3. \frac{3}{2}p\sqrt{3}  
  4. p^2\sqrt{19}  
  5. p^2\sqrt{10}  




Jawab :





Bidang BCGF sejajar dengan bidang ADHE, sehingga garis potong bidang yang melalui PQR dengan kedua bidang tersebut akan sejajar (PQ // RS).





FP = FQ jadi segitiga PFQ adalah segitiga siku-siku sama kaki, sehingga segitiga RDS juga segitiga siku-siku sama kaki, akibatnya DS = p.





DS = BP = p sehingga panjang garis BD sama dengan panjang garis PS = 3p\sqrt{2} (panjang diagonal bidang ABCD.





Sebagai ilustrasi perhatikan gambar berikut …





150606-0918 latihanmat-blog




Jawaban : A





Untuk mengisi absen, menyelesaikan tugas dan memulai diskusi silahkan masuk ke grup kelasnya masing-masing





XII MIPA 1





https://classroom.google.com/c/MTI4NzIyNzE5ODk4?cjc=qrtvm33





XII MIPA 2





https://classroom.google.com/c/MTI4NzIyNzE5OTIz?cjc=d62hyuv





XII MIPA 3





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNTc1?cjc=sir5vrf





XII MIPA 4





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNTgy?cjc=ultb4pg





XII MIPA 5





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNTg4?cjc=g4ykrog





XII MIPA 6





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNjAx?cjc=ed6boyy





XII MIPA 7





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNjEw?cjc=gapjtqi


PERSAMAAN GARIS SINGGUNG


Pertemuan 14/09/2020 (Matematika Minat Kelas XI MIPA 6)






https://youtu.be/DkG9w6Y_aX4




wajib di tonton, untuk bahan pembelajaran kelas XI dan Kelas XII untuk Baha Ujian Nasional


Rabu, 09 September 2020

PJJ 10/09/2020 Kelas XII


CONTOH SOAL DIMESI TIGA





1. Pada limas beraturan T.ABCD, panjang rusuk tegaknya 25 cm dan panjang rusuk alasnya 7√2 cm. Jarak titik T ke bidang ABCD sama dengan …





Jawaban : 





soal dimensi tiga no 1




2. Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm, titik P adalah tepat ditengah CG, tentukan jarak titik C ke garis AP!





Jawaban : 





Posisi titik C dan garis AP pada kubus sebagai berikut:





soal dimensi tiga no 2





3. Panjang rusuk kubus ABCD . EFGH adalah 6 cm. Jika S adalah titik potong EG dan FH, maka jarak DH ke AS adalah …





Jawaban : 





soal dimensi tiga no 3




4. Pada kubus ABCDEFGH, titik P pada AD dan titik Q pada EH sehingga AP=EQ = 12 cm. Jika panjang rusuk 12√3 cm maka jarak A ke BPQF sama dengan …





Jawaban : 





soal dimensi tiga no 4




5. Kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi 12 cm. Titik P adalah perpotongan diagonal bidang ABCD. Tentukan jarak titik P ke titik G 





Jawaban : 





Gambar sebagai berikut





soal dimensi tiga no 5





6. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH. Jarak titik C dan bidang AFH





soal dimensi tiga no 6




7. Bidang empat ABCD, pada gambar dengan AD tegak lurus alas. Sudut antara bidang BCD dan BCA adalah α, maka tan α





soal dimensi tiga no 7




Jawaban :





soal dimensi tiga no 8





8. Perhatikan gambar di bawah





soal dimensi tiga no 8-1




AT, AB dan AC saling tegak lurus di A. Jarak titik A ke bidang TBC adalah ….





Jawaban : 





soal dimensi tiga no 8-2




9. Pada kubus ABCD. EFGH, α adalah sudut antara bidang ADHE dan ACH. Nilai cos α = …





Jawaban :





soal dimensi tiga no 9




10. Diketahui kubus ABCD. EFGH, titik P,Q,R di pertengahan rusuk AD, BC, dan CG. Irisan bidang yang melalui P, Q dan R dengan kubus berbentuk ….





soal dimensi tiga no 10




Jawaban : 





Pada kubus ABCD.EFGH, titik P, Q, dan R terletak di pertengahan rusuk AD, BC, dan CG.





Langkah- langkah melukisnya adalah:





  • Hubungkan titik P dan Q, karena keduanya terletak pada bidang ABCD. PQ adalah sumbu afinitas.
  • Hubungkan titik Q dan R, karena keduanya terletak pada bidang BCGF.
  • Perpanjang garis QR dan FG sehingga berpotongan di titik X.
  • Perpanjang garis EH.
  • Dari titik X buatlah garis yang sejajar HG sehingga memotong perpanjangan garis EH di titik Y.
  • Hubungkan titik P dan Y sehingga memotong sisi DCGH di titik S.




Diperolehlah persegi panjang PQRS.





Jadi, irisan bidangnya berbentuk persegi panjang.









11. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm. Panjang proyeksi DE pada BDHF adalah . . .





A. 2 √2 cm 





B. 2 √6 cm





C. 4 √2 cm 





D. 4 √6 cm





E. . 8 √2 cm





Jawaban : 





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 11




Jawabannya adalah D





12. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini. Panjang proyeksi AF pada bidang ACGE adalah…. 





soal dimensi tiga no 2




A. 6 √3 cm 





B. 6 √2 cm





C. 3 √6 cm 





D. 3 √3 cm





E. 3 √2 cm





Jawaban : 





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 12




Jawabannya adalah C





13. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 4 cm. Jika P titik tengah EH, maka jarak titik P ke garis CF adalah…





A. √20 cm 





B. √18 cm





C. √14 cm 





D. √12 cm 





E. √8 cm





Jawaban : B





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 13




Jawabannya adalah B





14. Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 6 cm. Jarak titik C dengan bidang BDG adalah…





A. 2√2 cm 





B. 2√3 cm





C. 3√2 cm 





D. 3√3 cm





E. 4√3 cm





Jawaban : 





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 14




Jawabannya adalah B





15. Pada kubus ABCD.EFGH besar sudut antara garis AH dan bidang diagonal BDHF adalah…





A. 30°





B. 45°





C. 60°





D. 75°





E. 90°





Jawaban : A





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 15




Jawabannya adalah A









16. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 4 cm. Jika sudut antara BF dan bidang BEG adalah α , maka sin α = ….





A. ¼√2





B. ½√2





C. 1/3√3 





D. ½√3





E. ½√6





Jawaban : C





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 16




Jawabannya adalah C





17. Besar sudut antara diagonal BG dan FH pada kubus ABCD.EFGH adalah …..





A. 30°





B. 45°





C. 60°





D. 75°





E. 90°





Jawaban : C





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 17




AH sejajar dengan BG, sehingga sudut antara diagonal BG dan FH adalah juga sudut antara diagonal AH dan FH (∠ (BG,FH) = ∠ (AH,FH) )





dari gambar terlihat bahwa panjang AH = AF = FH sehingga ∆ AFH adalah ∆sama sisi.





∆sama sisi. Mempunyai 3 sudut yang sama yaitu 60°





Jawabannya adalah C





18. Jarak bidang ACH dan EGB pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 3 cm adalah….





A. 4 √3 cm 





B. 2 √3 cm





C. 4 cm 





D. 6 cm 





E. 12 cm





Jawaban : D





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 18




yang ditanya adalah jarak SR.





SR = DF – FR – DS





DF = 6 3 . 3 = 18 (diagonal ruang)





FR:





ingat titik berat ∆ = 1/3 tinggi





QR = 1/3 QB





soal dimensi tiga no 18-1




DS :





∆ DSP sebangun dengan ∆FQR





sehingga DS = FR = 6





Kita cari dan buktikan :





PS = 1/3 PH





soal dimensi tiga no 18-2




Sehingga panjang SR = DF – FR – DS





= 18 – 6 – 6 = 6 cm





Jawabannya adalah D





19. Diketahui limas segitiga beraturan T.ABC. Panjang
rusuk AB= 6 cm, dan TA= 6√3 cm. Sudut antara TC dan bidang ABC adalah α , maka tan α = ….





A. 3√10





B. 4√2





C. 3√2





D. √10





E. 2√2





Jawaban : E





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 19




Karena limas segitiga beraturan maka:





panjang TA = TB = TC dan Bidangnya adalah segitiga sama sisi dengan panjang AB = BC = AC.





Sudut TC dan bidang ABC (∠TC, ABC) = ∠TCQ





soal dimensi tiga no 19-1




Jawabannya adalah E





20. Pada limas segiempat beraturan T.ABCD yang semua rusuknya sama panjang. Sudut antara TA dan bidang ABCD adalah….





A. 15°





B. 30°





C. 45°





D. 60°





E. 75°





Jawaban : C





Pembahasan : 





soal dimensi tiga no 20




Misal panjang rusuk = a , maka





TA = TB = TB = TC = AB = BC = CD = AD = a





sudut antara TA dan bidang ABCD (∠ (TA,ABCD) ) adalah ∠ TAC





soal dimensi tiga no 20-1




Jawabannya adalah C





Untuk mengisi absen, menyelesaikan tugas dan memulai diskusi silahkan masuk ke grup kelasnya masing-masing





XII MIPA 1





https://classroom.google.com/c/MTI4NzIyNzE5ODk4?cjc=qrtvm33





XII MIPA 2





https://classroom.google.com/c/MTI4NzIyNzE5OTIz?cjc=d62hyuv





XII MIPA 3





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNTc1?cjc=sir5vrf





XII MIPA 4





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNTgy?cjc=ultb4pg





XII MIPA 5





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNTg4?cjc=g4ykrog





XII MIPA 6





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNjAx?cjc=ed6boyy





XII MIPA 7





https://classroom.google.com/c/MTE2OTk2MDYzNjEw?cjc=gapjtqi


Senin, 07 September 2020

MATEMATIKA XI MIPA 6 TANGGAL 07/09/2020


Irisan Kerucut





Materi yang kali ini akan kita bahas mengenai irisan kerucut, Apa itu Irisan Kerucut ?





irisan kerucut




Irisan Kerucut dalam matematika merupakan lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua dimensi, dimana kurva tersebut terbentuk dari irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Terdapat 4 macam irisan kerucut, yaitu lingkaran, parabola, elips serta hiperbola.





irisan_kerucut








DEFINISI





Lingkaran





Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.





  • Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran
  • Jarak yang sama itu disebut jari-jari/radius (r)




Luas lingkaran = π.r2 (r = jari-jari)





Contoh gambar:





Lingkaran dengan pusat (0, 0) dan jari-jari 2





lingkaran




Parabola





Parabola merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik dan sebuah garis tertentu.





  • Titik itu disebut fokus/titik api (F)
  • Garis tertentu itu disebut garis direktris/garis arah
  • Garis yang melalui F dan tegak lurus dengan garis arah disebut sumbu simetri parabola
  • Titik potong parabola dengan sumbu simetri disebut puncak parabola
  • Tali busur terpendek yang melalui F disebut Latus Rectum → tegak lurus dengan sumbu simetri




Contoh gambar:





Parabola horisontal dengan puncak (0,0), fokus (1, 0), dan garis arah x = –1





parabola2




Parabola vertikal dengan puncak (0,0), fokus (0, 1), dan garis arah y = –1





parabola




Elips





(1) Elips merupakan tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap 2 titik tertentu tetap.





  • Jumlah jarak itu = 2a (untuk elips horisontal) atau 2b (untuk elips vertikal)
  • Kedua titik tetap itu disebut fokus (F) → jarak antara F1 dan F2 adalah 2c




(2) Elips merupakan tempat kedudukan semua titik yang perbandingan jaraknya terhadap sebuah titik dan sebuah garis tetap = e (eksentrisitet), dimana 0 < e < 1





  • Titik itu adalah fokus (F), dan garis itu adalah garis arah.
  • Ruas garis yang melalui kedua fokus dan memotong elips disebut sumbu mayor
  • Pusat elips adalah titik tengah F1 dan F2
  • Ruas garis yang melalui pusat, tegak lurus sumbu mayor dan memotong elips disebut sumbu minor




Luas Elips = π.a.b  (a = ½ panjang horisontal; b = ½ panjang vertikal)





Contoh gambar:





Elips horisontal dengan pusat (0, 0), puncak-puncak (5, 0), (–5, 0), (0, 4), (0, –4), fokus (3, 0), (–3, 0), dan garis arah x = ±25/3





elips




Elips vertikal dengan pusat (0, 0), puncak-puncak (√2, 0), (–√2, 0), (0, 2), (0, –2), fokus (0,√2), (0, –√2), dan garis arah y = ±2√2/3





elips2




Hiperbola





(1) Hiperbola merupakan tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap 2 titik tertentu tetap





  • Selisih jarak itu = 2a (untuk elips horisontal) atau 2b (untuk elips vertikal)
  • Kedua titik tetap itu disebut fokus (F) → jarak antara F1 dan F2 adalah 2c




(2) Hiperbola merupakan tempat kedudukan semua titik yang perbandingan jaraknya terhadap sebuah titik dan sebuah garis tetap = e , dimana e > 1





  • Titik-titik tertentu itu disebut fokus (F1 dan F2)
  • Garis yang melalui titik-titik F1 dan F2 disebut sumbu transvers (sumbu utama)/ sumbu nyata
  • Titik tengah F1 dan F2 disebut pusat hiperbola (P)
  • Garis yang melalui P dan tegak lurus sumbu transvers disebut sumbu konjugasi (sumbu sekawan)/ sumbu imajiner
  • Titik-titik potong hiperbola dan sumbu transvers disebut puncak hiperbola
  • Garis yang melalui fokus dan tegak lurus pada sumbu nyata dan memotong hiperbola di 2 titik → ruas garis penghubung kedua titik tersebut = Latus Rectum




Contoh gambar:





Hiperbola horisontal dengan pusat (0, 0), puncak (2, 0), (–2, 0), fokus (√6, 0), (–√6, 0),  dan asimtot y = ± ½√2 x





hiperbola




Hiperbola vertikal dengan pusat (0, 0), puncak (√2, 0), (–√2, 0), fokus (0, √6), (0, –√6),  dan asimtot y = ± ½√2 x





hiperbola2




PERSAMAAN





tabel_persamaan1




Perhatikan beberapa Tips berikut ini :





Cara membedakan persamaan-persamaan irisan kerucut:





  • Pada persamaan Lingkaran: koefisien x2 dan y2 sama
  • Pada persamaan Parabola: hanya salah satu yang bentuknya kuadrat (x2 saja atau y2 saja)
  • Pada persamaan Elips: koefisien x2 dan y2 bertanda sama (sama-sama positif atau sama-sama negatif)
  • Pada persamaan Hiperbola: koefisien x2 dan y2 berbeda tanda (salah satu positif, yang lain negatif)




Contoh:





  • 3x2 + 3y2 + 6x + y = 5 → Persamaan Lingkaran
  • 3x2 + 3y + 6x = 5 → Persamaan Parabola
  • 3x2 + y2 + 6x + y = 5 → Persamaan Elips
  • 3x2 – 3y2 + 6x + y = 5 → Persamaan Hiperbola




KEDUDUKAN TITIK TERHADAP IRISAN KERUCUT





Dalam mencari kedudukan titik terhadap irisan kerucut dapat menggunakan cara sebagai berikut :





  1. Jadikan ruas kanan pada persamaan irisan kerucut = 0
  2. Masukkan koordinat titik pada persamaan:




→    Jika hasil ruas kiri < 0 → titik berada di dalam irisan kerucut





→    Jika hasil ruas kiri = 0 → titik berada tepat pada irisan kerucut tersebut





→    Jika hasil ruas kanan > 0 → titik berada di luar irisan kerucut





Contoh:





Tentukanlah kedudukan titik (5, –1) terhadap elips dengan persamaan 3x2 + y2 + 6x + y = 5?





Penyelesaian :





3x2 + y2 + 6x + y – 5 = 0





Ruas kiri: 3.52 + (–1)2 + 6.5 + (–1) – 5  = 75 + 1 + 30 – 1 – 5 =100





→ 100 > 0, jadi titik (5, –1) berada di luar elips tersebut





KEDUDUKAN GARIS TERHADAP IRISAN KERUCUT





Dalam mencari kedudukan garis terhadap irisan kerucut dapat digunakan cara berikut ini.





  1. Persamaan garis dijadikan persamaan x = … atau y = …
  2. Substitusikan persamaan garis itu pada persamaan irisan kerucut, sehingga menghasilkan suatu persamaan kuadrat.
  3. Hitung nilai Diskriminan (D) dari persamaan kuadrat tersebut (Ingat! D = b2 – 4.a.c)




→    Jika D < 0 → garis berada di luar irisan kerucut





→    Jika D = 0 → garis menyinggung irisan kerucut di 1 titik





→    Jika D > 0 → garis memotong irisan kerucut di 2 titik





Contoh:





Tentukanlah  kedudukan garis x + 2y = 4 terhadap parabola dengan persamaan 3x2 + 3y + 6x = 5





Penyelesaian :





Garis: x = 4 – 2y





3(4 – 2y)2 + 3y + 6(4 – 2y) – 5 = 0





3(16 – 16y + 4y2) + 3y + 24 – 12y – 5 = 0





48 – 48y + 12y2 + 3y + 24 – 12y – 5 = 0





12y2 – 57y + 67 = 0





D = b2 – 4.a.c = (–57)2 – 4.12.67 = 33





Karena D > 0 maka garis x + 2y = 4 memotong parabola tersebut





PERSAMAAN GARIS SINGGUNG





tabel_pgs




dalam hal ini m merupakan gradien.





Persamaan garis singgung pada titik (x1, y1)





Dalam menyelesaikan persamaan garis singgung ini selalu gunakanlah  sistem bagi adil, dimana





(…)2 menjadi (…).(…)





(…) menjadi ½ (…) + ½ (…)





Pada salah satu (…) titik ke persamaan hasil bagi adil akan dimasukkan koordinat titik yang diketahui





  1. Jika titik terletak pada irisan kerucut, akan menghasilkan persamaan garis singgung
  2. Jika titik terletak di luar irisan kerucut, akan menghasilkan persamaan garis polar




Kemudian potongkan garis polar dengan irisan kerucut untuk mendapatkan 2 titik potong





Selanjutnya masukkan kedua titik potong itu ke dalam persamaan hasil bagi adil untuk mendapatkan 2 buah persamaan garis singgung.





Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut :





Contoh 1:





Tentukanlah persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 + 4x = 13 pada titik (2, 1)?





Jawab :





(2, 1) terletak pada lingkaran (22 + 12 + 4.2 = 13)





Persamaan bagi adil:





x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9





Masukkan (2, 1) sebagai x1 dan y1:





2.x + 1.y + 2.2 + 2.x = 9





4x + y – 5 = 0 → persamaan garis singgung





Contoh 2:





Tentukanlah persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 + 4x = 13 pada titik (4, 1)?





Jawab :





(4, 1) terletak di luar lingkaran (42 + 12 + 4.4 = 33 > 16)





Persamaan bagi adil:





x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9





Masukkan (4, 1) sebagai x1 dan y1:





4.x + 1.y + 2.4 + 2.x = 9





6x + y – 1 = 0 → persamaan garis polar





y = 1 – 6x





Substitusikan persamaan garis polar ke dalam persamaan lingkaran:





x2 + (1 – 6x)2 + 4x – 13 = 0





x2 + 1 – 12x + 36x2 + 4x – 13 = 0





37x2 – 8x – 12 = 0





Selanjutnya gunakan rumus abc untuk mencari akar-akarnya:





Screenshot_1




Masukkan (x1, y1) dan (x2, y2) ke dalam persamaan hasil bagi adil





Screenshot_2




Materi irisan kerucut ini semoga dapat bermanfaat untuk sobat semua, baca juga materi sebelumnya mengenai notasi sigma atau materi matematika yang lain yang mungkin sedang sobat cari.





Untuk penjelasan lanjut akan di terangkan oleh Pa Miftah Assidiqi Mahasiswa PPL dari STKIP Siliwangi, link bisa di lihat di bawah...





Miftah Ashidiqi is inviting you to a scheduled Zoom meeting.
Topic: Matematika Peminatan Zoom Meeting
Time: Sep 7, 2020 10:00 AM Jakarta
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/96882530961?pwd=MzNaRGVac21ZODFaTU9PcW5CSmVtdz09
Meeting ID: 968 8253 0961
Passcode: 11ipa6